Disebutkan pula, otoritas keselamatan dan keadaan darurat kepresidenan menyiagakan 500 lebih personel keamanan untuk melayani jemaah Masjidil Haram selama Ramadhan.
Aparat keamanan memastikan kesiapan sarana di dalam Masjidil Haram serta menjaga semua koridor menuju lokasi Tawaf. Petugas juga menjaga pintu masuk utama serta mengatur keramaian.
Untuk mempermudah penertiban, ada 15 pengawas yang bisa berbicara dalam berbagai bahasa untuk melayani para jemaah Masjidil Haram.
Bahasa yang mereka gunakan adalah China, Sinhala (Sri Lanka), Urdu, Hausa, Persia, Inggris, dan Turki.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait