BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id- Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus menegaskan komitmennya menjadikan sektor pertanian sebagai prioritas utama. Hal ini terlihat dalam agenda Syukuran Wiwit Massal Panen Raya yang digelar di Dusun Kendal, Desa Sidodadi, Kecamatan Sukosewu.
Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah hadir langsung dalam kegiatan yang digelar oleh Kelompok Tani Sumber Makmur dan Sub P3A Tirto Mulyo tersebut.
Kegiatan wiwitan atau syukuran panen ini telah menjadi tradisi yang dilaksanakan minimal dua kali setahun. Selain petani dan perangkat desa, acara juga dihadiri perwakilan sejumlah perusahaan penyedia obat-obatan pertanian.
Kepala Desa Sidodadi menyampaikan rasa syukurnya atas panen yang mencakup lahan seluas 333 hektare, di mana 80 hektare di antaranya dikelola oleh kelompok tani Sumber Makmur dengan sistem irigasi. Ia juga mengapresiasi tingginya harga gabah yang mencapai Rp6.900 per kilogram untuk harga lepas kombi—angka tertinggi yang pernah dicapai di wilayah tersebut.
Dalam sambutannya, Bupati Setyo Wahono menjelaskan bahwa kegiatan wiwitan merupakan wujud syukur masyarakat atas hasil pertanian. Ia menegaskan bahwa Pemkab Bojonegoro menargetkan menjadi produsen padi terbesar kedua di Jawa Timur pada 2026, naik satu peringkat dari posisi ketiga saat ini di bawah Lamongan dan Ngawi.
“Pertanian adalah prioritas kami. Jika ada kendala seperti pupuk dan alat panen kombi, silakan kelompok tani mengajukan proposal ke Dinas Pertanian. Pemerintah hadir untuk memberikan solusi,” tegas Setyo Wahono.
Acara kemudian dilanjutkan dengan prosesi simbolis metik panen yang dilakukan langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati, sebagai penanda semangat kolaborasi antara pemerintah dan petani dalam meningkatkan produktivitas pangan.
"Dengan dukungan pemerintah dan gotong royong warga, Bojonegoro optimistis mampu meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan petani, serta memperkuat sebagai lumbung pangan regional," pungkas Bupati.
Editor : Dedi Mahdi
Artikel Terkait