BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id - Program Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri (GAYATRI) yang digagas Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus menunjukkan hasil positif dalam upaya pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan peternak kecil.
Keberhasilan ini tak lepas dari penerapan manajemen perawatan dan kesehatan ayam yang baik oleh para peserta program.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Bojonegoro, Fajar Dwi Nurrizki, membagikan panduan lengkap beternak ayam sehat kepada para peternak GAYATRI.
Panduan tersebut mencakup sterilisasi lingkungan, pencegahan penyakit, hingga penggunaan suplemen alami untuk menjaga stamina ayam.
Menurut Fajar, kebersihan lingkungan kandang merupakan faktor utama dalam mencegah penyakit. Salah satu permasalahan yang sering muncul adalah bau amonia yang kuat akibat penumpukan kotoran ayam.
“Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan bahan 25 gram asam sitrat dan 1 liter air. Pengaplikasiannya disemprotkan segera setelah bau amonia tercium,” jelas Fajar.
Selain itu, Disnakkan juga merekomendasikan penggunaan desinfektan sederhana untuk menjaga kebersihan kandang. Campuran 15 ml Wipol, 5 ml sabun cair, dan 1 liter air dapat digunakan untuk sterilisasi rutin. Alternatif lainnya adalah 150 ml povidone iodine, 5 ml sabun cair, dan 15 liter air.
Untuk mengendalikan lalat yang menjadi vektor penyakit, Fajar menyarankan semprotan campuran 15 ml Wipol dengan 1 liter air, diaplikasikan setiap hari di sekitar kandang dan tempat penumpukan kotoran.
“Selain itu, ventilasi yang baik sangat penting untuk menghilangkan kelembaban, panas berlebih, dan membuang gas berbahaya,” ujarnya.
Fajar juga menekankan pentingnya menjaga kualitas air minum ayam. Air harus higienis dan memiliki pH antara 5 hingga 7. Untuk sterilisasi, dapat digunakan bayclin 80 gram per 1.000 liter air atau kaporit 7 gram per 1.000 liter air. Pada tandon air kandang GAYATRI, cukup 2 ml per 25 liter air.
“Berkurangnya konsumsi air seringkali menjadi pertanda awal adanya masalah penyakit dan penurunan produksi,” imbuhnya.
Untuk perawatan ayam sakit, Fajar juga membagikan resep herbal sederhana. Salah satunya adalah “obat cekrek manjur”, yang dibuat dari jahe dan kencur masing-masing 25 gram direbus dengan 3 liter air, kemudian diberikan setiap sore dengan dosis 30 ml per ekor.
Selain itu, tersedia juga jamu gawat darurat saat terjadi wabah, berbahan jahe, kunyit, temu lawak, kencur, asam jawa, dan gula merah dengan dosis sama.
“Saat ayam kondisi pilek bisa menggunakan GPU 30 ml, lodin 150 ml, detergen cair 5 ml, dikocok dengan 250 ml air dan disemprotkan waktu sore hari,” tegasnya.
Fajar menambahkan, vaksinasi ND IB Live perlu diulang setiap 4–5 minggu tergantung kondisi lapangan, serta pemberian immunostimulator yang mengandung asam amino dan sorbitol selama 3–4 hari untuk menjaga fungsi ginjal dan hati ayam.
Intensitas cahaya ideal pada masa bertelur adalah 30 lux, setara dengan lampu putih 15 watt berjarak 4 meter antar lampu.
Program GAYATRI kini menjadi salah satu inovasi unggulan Pemkab Bojonegoro dalam mengangkat perekonomian masyarakat desa melalui sektor peternakan berkelanjutan.
Editor : Arika Hutama
Artikel Terkait