BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id - Upaya menanamkan nilai-nilai antikorupsi terus digencarkan di dunia pendidikan, termasuk di lembaga pendidikan keperawatan di Kabupaten Bojonegoro.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi nasional pemberantasan korupsi yang dikenal dengan trisula antikorupsi, penindakan, pencegahan, dan pendidikan.
Kegiatan pendidikan antikorupsi tersebut diselenggarakan di Aula Inspektorat Bojonegoro, Senin (27/10). Kegiatan ini diinisiasi oleh Rahmat Junaidi, Inspektur Pencegahan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Inspektorat Bojonegoro, bersama tim Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan penyuluh antikorupsi (Paksi).
“Usaha membangun budaya antikorupsi harus dimulai dari lembaga pendidikan. Melalui kegiatan ini, kami ingin membentuk karakter dan integritas generasi muda, khususnya mahasiswa keperawatan,” ujar Rahmat Junaidi saat ditemui di sela kegiatan.
Kegiatan tersebut tidak hanya mengulas teori berdasarkan kurikulum pendidikan antikorupsi, tetapi juga melibatkan diskusi interaktif antara mahasiswa, dosen, dan tim penyuluh.
Dari hasil evaluasi awal dan akhir kegiatan, terlihat adanya peningkatan signifikan dalam aspek pengetahuan, sikap, serta tindakan mahasiswa dan tenaga pendidik terhadap upaya pencegahan korupsi.
Selain itu, kegiatan ini juga dinilai memperkuat integritas kelembagaan di lingkungan akademi keperawatan.
“Hasil evaluasi menunjukkan adanya perubahan positif dalam persepsi dan komitmen untuk menolak praktik korupsi di masa depan,” kata Rahmat.
Rahmat berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, tidak hanya di lembaga pendidikan, tetapi juga di kelompok masyarakat lainnya.
“Semoga kegiatan semacam ini bisa menjadi gerakan bersama untuk menumbuhkan budaya antikorupsi di Bojonegoro,” pungkasnya.
Editor : Arika Hutama
Artikel Terkait
