BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id - Upaya Kabupaten Bojonegoro untuk meraih pengakuan dunia melalui UNESCO Global Geopark (UGGp) terus menunjukkan kemajuan.
Tim Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) melakukan rapat koordinasi sekaligus peninjauan lapangan sebagai bagian dari penyusunan dossier atau dokumen pendukung pengajuan UGGp Geopark Nasional Bojonegoro, Pada Rabu (12/11/2025).
Peninjauan dimulai dari situs Kedung Lantung di Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras, salah satu geosite langka yang menjadi daya tarik utama Geopark Bojonegoro.
Lokasi ini menampilkan fenomena geologi yang unik: aliran sungai yang membelah tebing kapur putih, berpadu dengan rembesan minyak mentah yang keluar alami dari celah bebatuan.
Dalam arahannya, anggota Komite Nasional Geopark Indonesia, Prof. Mega Fatimah Rosana, menegaskan bahwa Bojonegoro memiliki potensi geologi khas yang jarang ditemukan di daerah lain.
“Topik petroleum system ini sangat menarik. Kalau geosite tambang sudah banyak, namun yang menampilkan sistem minyak bumi belum ada. Ini bisa menjadi kekuatan utama Geopark Bojonegoro,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya keberadaan panel interpretasi di setiap titik geosite. Menurutnya, penyampaian cerita geologi secara terpadu akan menciptakan wisata edukatif yang lebih terarah.
“Pemahaman yang sama tentang geosite akan membentuk wisata edukatif yang punya alur cerita, tidak hanya sekadar menikmati pemandangan,” tambahnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bojonegoro, Achmad Gunawan Ferdiansyah, mengatakan bahwa persebaran geosite Bojonegoro hampir mencakup seluruh wilayah kabupaten.
Tema besar yang diangkat, “Petroleum and Gas System”, merefleksikan karakteristik geologi Bojonegoro yang kaya minyak dan gas bumi.
Berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 55.K/HK.02/MEM.G/2021, terdapat lima lokasi Cagar Alam Geologi di Kabupaten Bojonegoro, yakni:
• Petroleum System Wonocolo, Kedewan
• Struktur Antiklin Kawengan, Kedewan
• Kayangan Api, Ngasem
• Kedung Lantung, Sugihwaras
• Fosil Purba Gigi Hiu, Temayang
Saat ini, Geopark Nasional Bojonegoro bersama Geopark Ranah Minang Silokek telah masuk dalam daftar Aspiring UGGp, atau kandidat geopark yang sedang dalam proses pengajuan menuju pengakuan resmi UNESCO.
Dengan kekayaan geologi, budaya, serta dukungan masyarakat, Bojonegoro berharap dapat menjadi kebanggaan baru Indonesia di kancah global—melestarikan bumi sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat dan memberi inspirasi bagi generasi mendatang.
Editor : Arika Hutama
Artikel Terkait
