Siap-Siap! Sekolah Berpeluang Menambah Bahasa Portugis sebagai Pelajaran Pilihan

Tim iNews
Mendikdasmen Abdul Mu'ti, saat memberi keterangan pers. Foto: Kemendikdasmen

BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id - Pemerintah tengah mempertimbangkan untuk memasukkan bahasa Portugis sebagai salah satu mata pelajaran bahasa asing pilihan di sekolah. Wacana ini muncul seiring upaya perluasan program pengembangan bahasa asing bagi peserta didik.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengatakan bahwa kajian tersebut dilakukan untuk memperkaya pilihan bahasa asing yang dapat dipelajari siswa. Hal itu ia sampaikan usai menghadiri rapat bersama Komisi X DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu, 26 November 2025.

Saat ini, pemerintah telah menyediakan lima bahasa asing tambahan yang dapat dipelajari siswa, yaitu Arab, Prancis, Mandarin, Jepang, dan Korea. Dengan daftar tersebut, peluang hadirnya bahasa baru semakin terbuka.

Pengembangan Bahasa Asing sebagai Fokus Kurikulum

Abdul Mu’ti menegaskan bahwa pengajaran bahasa asing menjadi salah satu fokus pengembangan kurikulum nasional. Pemerintah menilai penguasaan bahasa asing merupakan kemampuan penting untuk meningkatkan kompetensi global peserta didik.

“Saat ini kan bahasa asing yang sudah wajib adalah bahasa Inggris dan mulai tahun 2027 kita mulai mengajarkan bahasa Inggris di kelas 3 SD,” ujarnya.

Penurunan tingkat kelas pengajaran bahasa Inggris dinilai sebagai langkah memperkuat pondasi kemampuan bahasa sejak dini. Dalam kerangka tersebut, bahasa Portugis disebut berpotensi menjadi tambahan yang tengah dipertimbangkan.

“Nanti kemungkinan juga bisa diajarkan bahasa Portugis,” kata Abdul. Namun ia menegaskan bahwa hal ini masih sebatas kajian awal dan belum menjadi kebijakan final.

Tantangan Kesiapan Guru dan Sarana Pendukung

Rencana memasukkan bahasa Portugis ke dalam kurikulum tidak dapat diputuskan secara cepat. Abdul menekankan bahwa pemerintah harus memastikan kesiapan infrastruktur pendidikan terlebih dahulu.

“Tapi nanti sangat tergantung pada bagaimana kesiapan gurunya juga, bagaimana kesiapan sarana prasarananya,” ujarnya.

Ketersediaan tenaga pendidik yang kompeten menjadi faktor utama. Tanpa jumlah guru yang memadai, implementasi pelajaran baru tidak dapat dilakukan secara merata di seluruh daerah. Selain guru, pemerintah juga harus mempersiapkan kurikulum, materi ajar, hingga fasilitas pendukung pembelajaran.

Menurut Abdul, pemerintah masih melakukan pemetaan terhadap kesiapan ekosistem pendidikan di berbagai wilayah sebelum mengambil keputusan.

Tetap Berstatus Pelajaran Pilihan

Abdul menjelaskan bahwa skema yang digunakan untuk bahasa asing selain bahasa Inggris saat ini bersifat pilihan. Artinya, jika nantinya bahasa Portugis masuk ke daftar pengajaran, mata pelajaran tersebut tidak akan menjadi kewajiban bagi seluruh sekolah.

“Nanti tentu saja kalau sekarang ini skemanya memang masih merupakan skema yang bahasa asing pilihan,” ujar Abdul.

Dengan demikian, bahasa Portugis kemungkinan akan ditempatkan sebagai opsi tambahan bagi sekolah yang siap dan berminat mengadopsinya.

Editor : Arika Hutama

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network