BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id – Pelaksanaan Olimpiade Matematika Pelajar yang digelar di Gedung Serbaguna, Jalan Kyai Mansyur, Kota Bojonegoro, berlangsung ricuh pada Minggu pagi (7/12).
Ratusan peserta mayoritas anak-anak dan wali murid tampak berdesakan di area luar hingga dalam gedung.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kericuhan dipicu keluhan dari para orang tua yang menilai panitia penyelenggara yang berasal dari pihak swasta, bertindak tidak profesional dan tidak mampu mengatur jalannya kegiatan.
“Panitianya tidak profesional. Sistemnya tidak teratur, sejak pagi masuk gedung sudah berdesakan,” ujar salah satu wali murid, Mika.
Untuk mengikuti olimpiade tersebut, setiap peserta diwajibkan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp55 ribu dan dijanjikan akan menerima medali.
Namun, banyak orang tua mengaku kecewa karena fasilitas yang diharapkan tidak sesuai dengan informasi awal.
“Anak-anak tidak dapat makan dan minum, padahal sebelumnya dilarang membawa dari rumah. Bahkan banyak anak kecil yang sempat terpisah dari orang tuanya,” tambah Yuli salah satu wali murid.
Bahkan momen saat anak-anak terjepit hingga lepas dari orang tua, banyak diabadikan warga atau peserta melalui rekaman video kamera ponsel dan viral di media sosial.
Hingga berita ini diturunkan, panitia penyelenggara belum dapat dikonfirmasi. Namun menurut informasi yang diterima, sejumlah perwakilan panitia telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian setempat untuk menindaklanjuti kericuhan tersebut.
Editor : Dedi Mahdi
Artikel Terkait
