Cuaca Ekstrem Gerus Lahan Tanam Pertanian di Bojonegoro hingga 2.123 Hektar

Arika H.
Sejumlah petani sedang menanam padi. Foto: Istimewa

BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id - Luas lahan tanam pertanian di Kabupaten Bojonegoro pada 2025 mengalami penurunan signifikan. Total penyusutan mencapai 2.123 hektar, kondisi ini dipicu oleh cuaca ekstrem seperti hujan dengan intensitas tinggi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro, Zainal Fanani, mengungkapkan bahwa pada 2025 luas tanam hanya mencapai 14.164,10 hektar. Angka tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 15.965 hektar.

“Tahun ini kita menghadapi cobaan berat. Dari luas tanam 14.164,10 hektar, kita kehilangan 2.123 hektar akibat hujan ekstrem,” ujar Zainal Fanani saat memberikan sambutan dalam acara penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk petani tembakau di Kantor DKPP Bojonegoro, Kamis (11/12/2025).

Zainal menambahkan, tren penurunan luas tanam dalam dua tahun terakhir menjadi indikator bahwa sektor pertanian Bojonegoro membutuhkan dukungan lebih kuat dari pemerintah. Menurutnya, langkah nyata diperlukan untuk menekan potensi kerugian petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.

“Ini menunjukkan bahwa petani kita membutuhkan dukungan nyata untuk menekan kerugian dan meningkatkan ketahanan,” tegasnya.


Bupati Bojonegoro saat serangkan alsintan ke petani tembakau.

Di tengah tantangan penyusutan lahan perkebunan tembakau akibat cuaca ekstrem, DKPP Kabupaten Bojonegoro terus melakukan penguatan dan modernisasi sektor pertanian. Salah satunya melalui sosialisasi serta serah terima bantuan alsintan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur.

Kegiatan tersebut digelar di Aula DKPP Bojonegoro dan dihadiri oleh jajaran pemerintah daerah serta perwakilan petani tembakau.

Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menegaskan bahwa bantuan alsintan merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan efisiensi budidaya tembakau yang memiliki peran strategis bagi perekonomian daerah.

“Dengan alsintan ini, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi kerja petani, menekan biaya produksi, serta meningkatkan kualitas hasil perkebunan agar mampu bersaing,” ujar Setyo Wahono. Ia juga menekankan pentingnya modernisasi pertanian sebagai langkah adaptif menghadapi tantangan perubahan iklim.

Editor : Dedi Mahdi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network