Rusdi menerangkan, untuk baterai yang digunakan bahan baku utama penggerak sepeda motor dipasang dengan kekuatan 60 volt 26 ampere. Baterai ini diklaim mampu bertahan hingga jarak 100 kilometer. Dengan baterai sebesar 60 volt 26 ampere diklaim mampu menghasilkan 3.000 watt listrik bagi sepeda motor.
"Jarak tempuh kondisi baterai full kecepatan konstan 40 kilometer per jam adalah 50 kilometer. Lama pengecasan hanya perlu 3 jam sampai full 100 persen. Kalau lama pengecasan 10 persen sampai full 100 persen 5-6 jam," katanya.
Sepeda motor ini diklaim telah aman dan layak dikendarai di jalan raya dan medan terjal sesuai spesifikasi sepeda motor trail pada umumnya. Bahkan, uji kelayakan khusus dilakukan oleh SMK Nasional di kawasan Bedengan, yang memiliki medan terjal dan bebatuan.
Hasilnya sepeda motor ini terbukti mampu bergerak lincah di medan terjal, hingga kemiringan 45 derajat ini. Di medan terjal dengan kemiringan 20-40 derajat sepeda motor trail mampu digeber hingga kecepatan 20-40 kilometer per jam. "Kalau untuk jalan lurus datar bisa sampai kecepatan 100 kilometer per jam. Satu sepeda motor trail listrik memerlukan biaya produksi Rp25 - 27 juta," ucap dia.
Saat ini pihaknya memang belum memproduksi massal sepeda motor trail listrik. Pasalnya fokus saat ini yakni pematenan merek Cassa yang menjadi merek sepeda motor listrik produksi SMK Nasional. "Kita konsentrasi hak paten Insya Allah hak paten kita temukan Cassa bahasa Ibrani bahasa Maroko artinya unggul. Pematenan dulu, minimal nama dulu, investor tidak datang kalau tidak ada nama. Rencana 17 Agustus hak paten bisa keluar," ujarnya.
Kini pihaknya juga masih memikirkan untuk mencarikan isi daya alternatif selain menggunakan stop kontak yang dicolokkan ke listrik. Salah satu energi alternatif yakni membuat power bank untuk pengisi daya di saat motor kehabisan tenaga di momen-momen darurat.
"Saat ini masih kami kembangkan untuk power bank, dengan daya 60 volt, sesuai dengan baterainya itu. Biar lebih mudah tanpa harus mencari sumber listrik ketika kehabisan di jalan," katanya.
Editor : Prayudianto