“Harapannya, Indonesia yang juga punya pelukis hebat bisa bersama-sama mengembangkan IP para pelukis kita untuk dibuatkan seperti ini. Kita bisa mengenalkan karya-karya pelukis Indonesia kepada masyarakat, tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia. Dan tentunya kita bisa dorong itu bersama-sama. Kita bisa buat Raden Saleh mungkin, atau Affandi, banyak sekali yang bisa kita kembangkan ke depannya,” kata Wamenparekraf Angela -- yang merupakan anggota Kabinet Indonesia Maju ini.
Wamenparekraf Angela juga berharap pengunjung tak hanya menikmati Van Gogh Alive, tapi juga melakukan wisata belanja di Mal Taman Anggrek.
“Semoga harapan saya tadi ada 300 ribu pengunjung targetnya sampai Oktober. Tadi sudah ada 50 ribu (pembelian tiket), harusnya bisa lebih, bisa 500 ribu (kunjungan). Semua datang ke Mal Taman Anggrek, tidak hanya lihat Van Gogh Alive, tapi makan juga belanja,” kata Wamenparekraf Angela.
Sementara itu, Ketua Umum DPP HIPPINDO, Budihardjo Iduansjah, menyampaikan, Van Gogh Alive diharapkan mengembalikan tingkat pengunjung ke mal.
“Ini sesuai dengan program kerja dari asosiasi retail dan tenant, dan juga program kerja Ibu Wamen bahwa Jakarta harus menjadi kota pariwisata kelas satu yang mendatangkan event-event berkualitas. Mari kita ramaikan bersama-sama mal-mal kita, membuat Jakarta menjadi kota turis, kota kuliner, kota belanja. Jangan kemana-mana, di #JakartaAja, di #IndonesiaAja agar pariwisata kita bangkit,” kata Budihardjo.
Turut mendampingi Wamenparekraf, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Muhammad Neil El Himam; serta Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran Kemenparekraf/Baparekraf, Masruroh.
Editor : Prayudianto