get app
inews
Aa Text
Read Next : 153 Tangki Air Bersih Disalurkan, Sejumlah Wilayah di Bojonegoro Masih Dilanda Krisis Air

Manfaatkan Limbah Ayam, PKM Unigoro Hibahkan 30 Ton Kompos ke KTH Wono Lestari

Rabu, 24 September 2025 | 11:21 WIB
header img
Sebanyak 30 Ton Kompos yang disalurkan PKM Unigoro ke KTH Wono Lestari. Foto: iNews Bjn

GONDANG, iNewsBojonegoro.id - Kelompok Tani Hutan (KTH) Wono Lestari, Desa Krondonan, Kecamatan Gondang, menerima hibah 30 ton kompos organik matang dan satu paket alat pengomposan dari Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Bojonegoro (Unigoro). 

Penyerahan dilakukan pada 19 September 2025 sebagai bagian dari program yang didanai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) RI.

Program ini mengusung konsep ekonomi sirkular, dengan fokus pemanfaatan limbah peternakan ayam broiler menjadi pupuk organik guna mendukung ketahanan pangan berkelanjutan.

Ketua Tim Pelaksana PKM Unigoro, Endang, SE., MM., menjelaskan bahwa limbah peternakan ayam broiler di Bojonegoro diperkirakan mencapai lebih dari 10 ribu ton setiap siklus panen. Jika tidak dikelola dengan benar, limbah ini berpotensi mencemari lingkungan.

“Padahal, jika difermentasi dengan teknologi tepat guna, limbah tersebut bisa menjadi pupuk organik berkualitas yang mendukung pertanian ramah lingkungan serta mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia,” ujarnya, Rabu (24/9/2025).

KTH Wono Lestari dipilih sebagai mitra karena dipercaya Perhutani untuk mengelola 614 hektar lahan hutan dengan komoditas utama jagung. Berdasarkan hasil diskusi kelompok (FGD) bersama petani, kebutuhan pupuk organik di lahan tersebut mencapai 1–1,5 ton per hektare. 

Untuk memenuhi kebutuhan itu, tim PKM Unigoro menerapkan pendekatan cleaning production dengan cara mengumpulkan limbah peternakan, memfermentasi, mengemas, lalu mendistribusikannya langsung kepada petani.

Anggota Tim PKM Unigoro, Danang Ananda Yudha, S.Pt., M.Agr., menambahkan bahwa program ini juga menerapkan metode forecasting untuk membantu petani dalam manajemen produksi berkelanjutan. 

“Targetnya adalah memastikan ketersediaan pupuk organik konsisten, menekan biaya produksi, meningkatkan produktivitas, sekaligus membuka lapangan kerja baru di sektor pengolahan limbah,” jelasnya.

Lebih jauh, Danang berharap program ini bisa menjadi model percontohan ekonomi sirkular berbasis komunitas yang dapat diperluas dan direplikasi di daerah lain.

Universitas Bojonegoro menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan, pemberdayaan masyarakat, serta tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya di bidang ketahanan pangan, ekonomi masyarakat, dan pengelolaan lingkungan.

Editor : Dedi Mahdi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut