Bojonegoro.iNews.id - Setelah lebih dari satu tahun sejak penyelidikan dimulai, kasus dugaan korupsi dana penanganan Covid-19 senilai Rp90 miliar di RSUD dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo, Kabupaten Bojonegoro, masih belum menunjukkan perkembangan signifikan. Hingga kini, Satreskrim Polres Bojonegoro baru memeriksa enam saksi.
Kasatreskrim Polres Bojonegoro, AKP Bayu Adjie Sudarmono, menjelaskan bahwa penyelidikan terhadap kasus ini masih terus berjalan dan belum masuk tahap penyidikan. Enam saksi yang telah diperiksa berasal dari internal RSUD Sosodoro, khususnya pegawai bagian keuangan.
“Statusnya masih penyelidikan. Baru enam orang yang kami periksa,” ungkap AKP Bayu saat dikonfirmasi, Rabu (18/6/2025).
Selain memeriksa saksi, polisi juga menunggu hasil audit dari Inspektorat Kabupaten Bojonegoro. Ketika disinggung terkait hasil audit yang telah diterima, AKP Bayu menyebut pihaknya masih perlu melakukan pendalaman lebih lanjut.
“Hasil audit Inspektorat sudah kami terima. Namun, kami masih mendalami lagi,” tambahnya.
Diketahui, kasus ini mulai menjadi perhatian publik setelah pada 6 Februari 2024 lalu penyidik memeriksa sejumlah pegawai bagian keuangan RSUD Sosodoro terkait dugaan penyimpangan penggunaan dana bantuan penanganan Covid-19 dari Kementerian Kesehatan.
Dana senilai Rp90 miliar itu merupakan hibah yang dikucurkan pada 28 April 2022 untuk mendukung rumah sakit rujukan Covid-19 di berbagai daerah, termasuk Bojonegoro.
Hingga saat ini, publik masih menantikan transparansi dan kejelasan penanganan kasus yang menyangkut anggaran besar di sektor kesehatan tersebut.
Editor : Arika Hutama
Artikel Terkait
