“Mari kita tingkatkan komunikasi dan juga menjaga toleransi serta keterbukaan antar perguruan agar tidak terjadi adanya kegiatan yang dapat menciptakan gangguan Kamtibmas. Jaga hubungan yang baik antar perguruan silat,” tambah Kapolres.
Sementara itu, Wahyu Subakdiono selaku Ketua BKP mengatakan kegiatan ini adalah kegiatan yang positif dan perlu ditingkatkan untuk menjaga persaudaraan antar perguruan di BKP. Pencak silat adalah warisan Luhur budaya bangsa, dan memiliki hak yang sama dalam pengembangan pencak silat di Kabupaten Bojonegoro. Dengan adanya BKP yang merupakan mitra Polres Bojonegoro tentu memiliki komitmen ikut menjaga kondusifitas Bojonegoro.
“Terbentuknya BKP adalah untuk membantu Kepolisian agar terciptanya Harkamtibmas dengan baik, seiring melestarikan pencak silat di Bojonegoro,” Ujar Wahyu Subakdiono.
Wahyu Subakdiono selaku Ketua BKP mengatakan kegiatan ini adalah kegiatan yang positif dan perlu ditingkatkan untuk menjaga persaudaraan antar perguruan di BKP. Foto : Ist. wafa. resbjn.
Menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Ketua BKP mengimbau kepada adik adikku agar tidak ada atribut atau identitas perguruan yang digunakan dalam kegiatan malam takbir nanti. Selain itu, jangan ada konvoi di jalan raya. Hal inilah diharapkan agar tidak menjadi awal dari adanya ketersinggungan antar perguruan pencak silat yang ada di Bojonegoro.
“Mari bersama-sama menjaga kondusifitas di Kabupaten Bojonegoro sehingga terciptanya Kamtibmas yang aman dan damai,” pungkasnya.
Kemudian dilanjutkan Pembacaan ikrar kesepakatan bersama Bojonegoro Kampung Pesilat (BKP) yang diikuti oleh seluruh ketua perguruan pencak silat.
Editor : Prayudianto