BOJONEGORO, iNews.id - Tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir membuat debit sungai Bengawan Solo di Bojonegoro terus meningkat. Selain hujan lokal kondisi tinggi muka air Sungai Bengawan Solo juga diperparah dengan limpahan air dari wilayah hulu.
Bahkan sejak kamis pagi (12/12/24), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, menetapkan sungai terpanjang di pulau Jawa ini pada level siaga 1, atau siaga hijau bencana banjir.
Berdasarkan data yang disampaikan, hingga pukul 12.00 WIB tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo di Karangnongko berada di angka 26.06 MDPL, sementara TMA di wilayah Kota Bojonegoro di angka 12.39 MDPL.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bojonegoro Laila Noer Aeny mengatakan, jika pihaknya selama ini sudah melakukan sejumlah persiapan untuk mengantisipasi jika terjadi banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo.
"Kita sudah melakukan monitoring di seluruh wilayah bantaran Sungai Bawangan Solo, untuk mengecek kesiapsiagaan, terutama terkait dengan tempat pengungsian dan titik kumpul serta jalur evakuasi," jelasnya, kamis (12/12/24).
Pihak BPBD Bojonegoro menghimbau kepada warga, terutama yang berada di sekitar bantaran sungai Bengawan Solo untuk waspada, mengingat beberapa hari kedepan curah hujan diperkirakan masih tinggi.
"Kita sudah melakukan sosialisasi kepada warga untuk waspada, terutama terkait ancaman bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor serta hujan disertai angin kencang, karena bulan desember ini memasuki puncak musim hujan," pungkas Kalak BPBD.
Editor : Arika Hutama
Artikel Terkait