Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Bojonegoro Laela Noer Aeny mengatakan, jika pihaknya telah mengirimkan sejumlah personil dan bantuan logistik untuk menutup tanggul.
"Kita masih melakukan assesment tanggul jebol dan pemberian bantuan barang, berupa sesek 10 , terpal 3 dan karung pasir 50 di Desa Kedungprimpen," jelasnya.
Sementara itu, hingga rabu siang TMA Sungai Bengawan Solo terpantau mengalami penurunan. Data yang disampaikan BPBD Bojonegoro dari Perum Jasa Tirta Divisi Jasa Asa III, ketinggian air di Kota Bojonegoro berada di angka 12.75 mdpl.
Turun dari sebelumnya di angka lebih dari 13 meter. Meski demikian sungai terpanjang di pulau jawa ini masih berstatus siaga 1, atau siaga hijau bencana banjir.
Editor : Arika Hutama
Artikel Terkait