BOJONEGORO.INEWS.ID - Sebanyak 53 sekolah rakyat rencananya bakal beroperasi pada tahun 2025 ini. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf. Hal itu disampaikan Gus Ipul, sapaan karibnya saat kunjungan ke Kabupaten Mojokerto, minggu (13/4/25).
Menurut mantan wakil gubernur jatim 2 periode ini, sekolah rakyat yang merupakan program Presiden Prabowo ini fokus pada 2 hal. Pertama memang diprioritaskan daerah yang memang SDM yang mendukung, kedua tentang fasilitas seperti tanah dan gedung.
"Kita mulai tahun ini, sudah siap 53 (sekolah rakyat) kemungkinan akan bertambah," jelas Mensos.
Gus Ipul menambahkan, dalam mempersiapkan sekolah rakyat, pihaknya fokus pada daerah yang sudah memiliki fasilitas, seperti gedung dan luas tanah yang mencukupi. Jika perlu renovasi pihak kemensos mengaku siap melakulan itu.
"Kita sarankan luas tanah sekitar 5-6 hektar, sesuai dengan sarana prasarana penunjang. Untuk menampung sekitar 1000 siswa, mulai dari SD, SMP hingga SMA," pungkasnya.
Gedung Pusdiklat Pemkab Bojonegoro, yang ada di Desa Kedungrejo, Dander. (Foto: Istimewa)
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Sosial tahun ini mengajukan pendirian sekolah rakyat yang merupakan program Presiden RI Prabowo Subianto. Rencananya, sekolah rakyat yang akan didirikan ini akan ada tiga tingkatan jenjang, yakni SD, SMP, dan SMA.
Sekertaris Dinas Sosial Pemkab Bojonegoro Agus Susetyo Hardiyanto mengatakan, bahwa untuk pendirian sekolah tersebut pihaknya sudah mengajukan ke Kementrian Sosial (Kemensos) RI. Gedung yang rencana dipakai sekolahpun sudah ada.
"Kita sudah menyiapkan gedung untuk sekolah rakyat, dan sudah kita ajukan ke pemerintah pusat melalui Kemensos," Ujarnya, Rabu, (9/4/25).
Agus menambahkan, jika rencananya sekolah rakyat ini akan di tempatkan di desa Kedungrejo, Kecamatan Dander Bojonegoro. Pemilihan tempat ini karna sebelumnya pemerintah kabupaten Bojonegoro telah membangun gedung pusat pendidikan dan pelatihan, namun sampai dengan saat ini belum dimanfaatkan.
"Namun tempat itu masih akan ditinjau oleh pemerintah pusat untuk tingkat kelayakannya," tambahnya.
Rencananya, sekolah rakyat yang didirikan tersebut diperuntukan untuk warga miskin yang nantinya sekolah tersebut tidak akan dipungut biaya sepeserpun. Nantinya, para murid yang sekolah di sekolah rakyat tersebut juga akan mendapat tempat karantina untuk setiap siswa.
"Kita mengajukan setiap tingkatan mulai dari SD,SMP, dan SMA masing dua kelas, karna kita belum mengetahui tingkat antusiasme warga Bojonegoro bagaimana dengan adanya sekolah rakyat ini," jelas Agus.
Editor : Dedi Mahdi
Artikel Terkait