EMCL Latih Kontraktor Lokal Blok Cepu, Ungkap Solusi Bersaing dengan Vendor Besar

Arika Hutama
Para kontraktor lokal saat mengikuti pelatihan yang digelar EMCL. (Foto: Arika / iNews Bojonegoro)

BOJONEGORO.INEWS.ID – Operator Lapangam Migas Banyu Urip, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) kembali menyelenggarakan pelatihan bagi kontraktor lokal di wilayah Blok Cepu, yang meliputi Kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Blora

Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (27/5/2025) ini merupakan pelatihan ke-26 yang difokuskan pada peningkatan kompetensi kontraktor lokal dalam aspek kepatuhan terhadap etika bisnis dan regulasi pengadaan di industri hulu migas.

Sebanyak 72 peserta yang berasal dari berbagai penyedia barang dan jasa mengikuti pelatihan sehari penuh ini. Kehadiran perwakilan SKK Migas Jabanusa dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menunjukkan dukungan penuh terhadap peningkatan kapasitas kontraktor lokal agar dapat berdaya saing di kancah nasional.

Penguatan Kapasitas dan Kolaborasi Daerah

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bojonegoro, Amir Syahid, menegaskan pentingnya peran sektor migas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. “Pemerintah berharap industri hulu migas memberi dampak langsung kepada masyarakat, termasuk para pengusaha lokal,” tegasnya.

Ia juga mendorong agar pelaku usaha lokal terus belajar dan meningkatkan profesionalisme, sekaligus membangun jejaring dan kolaborasi. Amir menyebut, industri migas tidak hanya menjadi penopang APBD melalui Dana Bagi Hasil Migas, tetapi juga penggerak sektor ekonomi lainnya.

Fokus pada Etika, TKDN, dan Sistem Pengadaan Digital

Dalam pelatihan ini, EMCL memperkenalkan sistem pengadaan elektronik terbaru, SAP-Ariba, yang akan menjadi kanal utama proses tender dan transaksi ke depan. Selain itu, para peserta dibekali pemahaman mendalam terkait penagihan, aspek perpajakan, serta perhitungan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sesuai regulasi Kementerian ESDM.

"EMCL terus berkomitmen mendukung pertumbuhan industri lokal yang berkelanjutan melalui pelatihan, pendampingan, dan kolaborasi aktif dengan para pemangku kepentingan di daerah," ujar Tezhart Elvandiar, External Engagement & Socioeconomic Manager EMCL.

Program ini selaras dengan komitmen SKK Migas dalam meningkatkan kapasitas penyedia barang dan jasa lokal. Tujuannya, agar pelaku usaha lokal mampu memenuhi standar industri migas dan menghindari sanksi akibat ketidaksesuaian dokumen maupun kesalahan perhitungan TKDN.

Tantangan Persaingan dan Harapan dari Kontraktor Lokal

Di sisi lain, kontraktor lokal masih menghadapi tantangan dalam bersaing dengan vendor besar. Salah satu peserta pelatihan, yang enggan disebut namanya, mengungkapkan adanya kesenjangan dalam kekuatan administratif dan jaminan. 

“Vendor besar itu kuat di administrasi dan jaminan, kami harus berusaha keras untuk bersaing,” ujarnya.

Meski begitu, ia mengakui bahwa vendor besar sering kali tetap membutuhkan vendor kecil sebagai mitra. Sebagai solusi, ia mengusulkan agar kontrak besar bisa dipecah menjadi beberapa kontrak kecil, namun tetap melalui proses lelang yang kompetitif sesama usaha kecil.

“Tentu semua itu tetap mengikuti aturan, baik aturan internal EMCL, SKK Migas maupun Pemerintah,” tegasnya.

Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam membangun ekosistem industri migas yang inklusif dan berkelanjutan, dengan mengedepankan keterlibatan aktif pengusaha lokal di Blok Cepu dan sekitarnya.

Editor : Dedi Mahdi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network