Ricuh Olimpiade Matematika, Wabup Bojonegoro: Dana Harus Dikembalikan 2 Minggu

Arika H.
Pemkab Bojonegoro saat menggelar pertemuan terkait kericuhan olimpiade matematika di Gedung Serbaguna. Foto l: Pemkab

BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak terkait untuk menindaklanjuti kericuhan yang terjadi pada Olimpiade Matematika tingkat SD/MI se-Kabupaten Bojonegoro pada Minggu (7/12/2025). 

Kericuhan yang terjadi pada sesi pertama usai pengumuman juara itu menyebabkan kegiatan dihentikan dan memicu tuntutan pengembalian biaya pendaftaran peserta.

Pertemuan berlangsung pada Selasa (9/12/2025) di Ruang Setyowati Gedung Lama Pemkab Bojonegoro, dengan fokus utama mencari penyelesaian atas persoalan administrasi dan pertanggungjawaban pihak penyelenggara, Saryta Management. 

Dalam forum tersebut, pihak penyelenggara menyatakan kesediaan untuk mengembalikan seluruh biaya pendaftaran yang telah diterima.

Penyelenggara Dinilai Lakukan Banyak Kesalahan

Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, menilai penyelenggara terbukti melakukan sejumlah pelanggaran dan kelalaian fundamental, mulai dari ketidaksesuaian jumlah peserta antara perizinan dan pelaksanaan, hingga persiapan teknis yang minim.

“Ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. Termasuk seluruh OPD, bahwa kegiatan serupa harus memperhatikan aspek keamanan, medis, dan kelayakan penyelenggaraan,” tegas Wabup.

Ia memberi tenggat waktu dua minggu bagi panitia untuk menyelesaikan seluruh pengembalian biaya. Bila batas waktu tersebut tidak dipenuhi, kasus ini akan ditangani aparat kepolisian.

Polisi Ungkap Ketidaksesuaian Data Peserta

Kapolsek Bojonegoro, AKP Agus Elfauzi, memaparkan bahwa panitia awalnya mengajukan izin dengan jumlah peserta 1.000 orang, namun kemudian menyebut jumlah sebenarnya mencapai 2.000 peserta. 

Polsek menerjunkan 12 personel untuk pengamanan, termasuk pengaturan lalu lintas dan penjagaan lokasi kegiatan.

Saat kericuhan terjadi, polisi turut menenangkan massa dan menerima tuntutan para wali murid.

“Jika kegiatan tidak sesuai kesepakatan, petugas berhak menghentikan acara. Kerumunan sebenarnya cepat terurai setelah disampaikan bahwa biaya pendaftaran akan dikembalikan,” jelasnya.

Data Peserta Dijarah, Panitia Tetap Siap Bertanggung Jawab

Di hadapan forum, penyelenggara Ita Puspitasari mengungkapkan bahwa data peserta dan barang-barang panitia hilang dijarah saat kericuhan. 

Meski demikian, ia menegaskan komitmennya untuk mengembalikan seluruh biaya pendaftaran berdasarkan data yang diajukan pihak sekolah maupun guru.

“Sekitar Rp10 juta sudah kami kembalikan. Untuk pendaftar mandiri, kami minta koordinator di sekolah agar pengembalian dilakukan kolektif,” ujarnya.

Ita menyanggupi permintaan Wabup untuk menyelesaikan pengembalian maksimal dalam waktu dua minggu.

Pemkab Kritik Kurangnya Profesionalisme Penyelenggara

Asisten I Setda Bojonegoro, Djoko Lukito, menilai penyelenggaraan olimpiade tersebut tidak profesional dan tidak kredibel. 

Ia menegaskan bahwa pengembalian uang peserta harus menjadi prioritas utama.

Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro melalui Kepala Dinas Anwar Mukhtadho juga menyampaikan bahwa pihaknya akan mengirim surat resmi ke seluruh lembaga pendidikan agar kejadian serupa tidak terulang.

Dinas juga berencana melakukan seleksi ketat terhadap soal olimpiade di masa mendatang.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah, Asisten I Setda Bojonegoro Djoko Lukito, Kepala Dinas Pendidikan Anwar Mukhtadho, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Welly Fitrama, perwakilan Kemenag, Kapolsek Kota, serta penyelenggara olimpiade Saryta Management bersama penasihat hukum.

Editor : Dedi Mahdi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network