BOJONEGORO.INEWS.ID - Perekonomian Kabupaten Bojonegoro Tahun 2024 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 101.794,09 miliar, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp 64.367,43 miliar.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Bojonegoro, ekonomi Kabupaten Bojonegoro Tahun 2024 tumbuh sebesar 1,67 persen. Jika dilihat dari PDRB non migas pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bojonegoro tumbuh sebesar 5,15 persen.
“Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor Transportasi dan Pergudangan sebesar 12,48 persen. Dari sisi pengeluaran,pertumbuhan terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (PKLNPRT) sebesar 13,06 persen,”ungkap Kepala BPS Bojonegoro, Kiki Ferdiana sesuai keterangan tertulis yang disampaikan, pada maret 2025.
Berdasarkan temuan BPS, struktur perekonomian Kabupaten Bojonegoro Tahun 2024 dari sisi produksi masih didominasi oleh Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 47,54 persen, diikuti oleh Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 11,85 persen.
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 9,00 persen, Konstruksi sebesar 7,19 persen, serta Industri Pengolahan sebesar 6,95 persen, Informasi dan Komunikasi sebesar 6,18 persen. Peranan enam lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Kabupaten Bojonegoro mencapai 88,70 persen.
PDRB Menurut Lapangan Usaha (Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2024 Terhadap Tahun 2023 (y-on-y))
Ekonomi Kabupaten Bojonegoro Tahun 2024 dibanding Tahun 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 1,67 persen. Namun jika dilihat dari PDRB non migas pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bojonegoro tumbuh sebesar 5,15 persen.
“Pertumbuhan terjadi pada hampir semua lapangan usaha, kecuali sektor Pertambangan dan Penggalian yang mengalami kontraksi sebesar -2,01 persen,” tambahnya.
Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah Transportasi dan Pergudangan sebesar 12,48 persen, diikuti Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 8,83 persen, Industri Pengolahan sebesar 8,72 persen, Penyedia Akomodasi dan Makan Minum sebesar 8,72 persen, serta Jasa lainnya sebesar 8,27 persen. Sementara itu, beberapa lapangan usaha lainnya masih tumbuh di bawah 8 persen.
Editor : Dedi Mahdi
Artikel Terkait