BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id - Realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) untuk Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada tahun anggaran 2025 tercatat hampir sepenuhnya terserap. Dari total pagu sekitar Rp1,9 triliun, penyaluran yang masuk ke kas daerah juga telah mencapai kisaran yang sama, menyisakan sekitar Rp144 juta dari pos DBH kehutanan yang belum tersalurkan.
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Bojonegoro, Teguh Ratno Sukarno menjelaskan bahwa porsi terbesar DBH Bojonegoro 2025 berasal dari minyak bumi dengan nilai mendominasi sekitar Rp1,9 triliun. Kontribusi itu mencapai lebih dari 99 persen total DBH dan seluruhnya telah tersalurkan penuh.
“Realisasi DBH minyak Bojonegoro sudah seluruhnya terserap,” ujar Teguh dalam data tertulis yang diterima Bojonegoro.iNews.id, hingga akhir november 2025.
Selain minyak bumi, sektor gas bumi yang memiliki pagu Rp11 miliar juga telah disalurkan 100 persen. Penyaluran DBH dari sektor minerba senilai Rp2 miliar, perikanan Rp851 juta, serta panas bumi sekitar Rp13 juta juga tuntas sesuai alokasi masing-masing.
Hanya pos DBH kehutanan yang masih menyisakan anggaran. Dari pagu sebesar Rp720 juta, baru sekitar Rp576 juta yang terealisasi sehingga masih terdapat sekitar Rp144 juta yang belum ditransfer ke Bojonegoro.
Penyaluran DBH 2025 dilakukan melalui delapan tahap, masing-masing pada 31 Januari, 27 Februari, 24 Maret, 28 Mei, 31 Juli, 12 Agustus, 30 September, dan 25 November. Pada setiap tahap tersebut, pemerintah pusat mengirimkan dana bagi hasil lintas sektor sesuai porsi masing-masing.
Dengan realisasi yang mendekati Rp1,9 triliun, Teguh menegaskan bahwa DBH 2025 menjadi salah satu sumber utama pendapatan daerah Bojonegoro, khususnya dari sektor minyak bumi. Ia berharap pemerintah daerah dapat mengoptimalkan pemanfaatannya untuk memperkuat pembangunan dan meningkatkan pelayanan publik.
Editor : Arika Hutama
Artikel Terkait
