BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id - Kabar gembira datang untuk para petani di Kabupaten Bojonegoro. Pemerintah resmi menurunkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi untuk tahun anggaran 2025.
Kebijakan ini disambut antusias oleh para petani karena dinilai dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas sektor pertanian di daerah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro, Zainal Fanani, menyampaikan bahwa kebijakan ini menjadi angin segar menjelang musim tanam.
“Dengan turunnya harga pupuk, kami berharap kesejahteraan petani di Bojonegoro semakin meningkat. Petani diimbau segera menebus pupuk karena biayanya kini lebih terjangkau. Dengan begitu, proses pemupukan bisa tepat waktu dan berdampak pada peningkatan hasil panen,” ujar Zainal, Kamis (6/11/2025).
Percepat Penebusan, Pastikan Distribusi Merata
Menurut Zainal, percepatan penebusan pupuk oleh petani juga akan membantu pemerintah daerah dalam memetakan stok dan kebutuhan pupuk di tiap wilayah.
“Data penebusan yang cepat membantu kami mengetahui kecamatan mana yang kekurangan pupuk. Dengan begitu, kami bisa segera melakukan realokasi dari wilayah yang berlebih ke wilayah yang kekurangan,” jelasnya.
Zainal juga menegaskan, penurunan harga harus dibarengi dengan efisiensi distribusi hingga ke kios penyalur.
“Jika biaya distribusi tidak ikut turun, kami akan ambil tindakan tegas. Harga jual di lapangan wajib sesuai HET,” tegasnya.
Harga Baru Pupuk Bersubsidi 2025
Penurunan harga pupuk ini tertuang dalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025, yang merevisi aturan sebelumnya.
Berikut daftar Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi yang berlaku mulai 2025:
Jenis Pupuk sesuai Harga Eceran Tertinggi (Rp/kg)
Urea Rp1.800
NPK Rp1.840
NPK untuk Kakao Rp2.640
ZA Rp1.360
Organik Rp640
Zainal juga mengingatkan kios agar tidak menjual di atas HET.
“Jika ditemukan pelanggaran harga, masyarakat dapat melapor ke DKPP. Kami tidak akan segan menindak tegas kios yang melanggar,” ujarnya.
Stok Aman, Petani Diminta Segera Menebus
Pada 2024, Bojonegoro memperoleh alokasi pupuk urea sebanyak 62.239 ton, dengan serapan mencapai 60.178 ton. Sedangkan untuk 2025, alokasi pupuk urea ditetapkan sebesar 61.000 ton, yang dinilai cukup aman untuk memenuhi kebutuhan musim tanam mendatang.
“Stok pupuk aman. Kami mengimbau petani segera menebus pupuk agar proses tanam tidak tertunda,” pungkas Zainal.
Editor : Arika Hutama
Artikel Terkait
