BOJONEGORO.INEWS.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, resmi menggulirkan program unggulan bertajuk Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri (GAYATRI). Program itu dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan secara nyata.
Program ini menjadi salah satu terobosan strategis berbasis pemberdayaan ekonomi masyarakat secara mandiri, inklusif, dan berkelanjutan.
GAYATRI hadir bukan hanya sebagai bantuan sementara, tetapi sebagai jawaban jangka panjang terhadap tantangan kemiskinan struktural yang dialami sebagian masyarakat, terutama keluarga pra sejahtera.
Program ini tidak hanya memberikan bantuan modal, pelatihan keterampilan, peralatan, serta perlengkapan peternakan ayam petelur, namun juga membangun kemandirian yang berakar kuat pada potensi lokal masyarakat Bojonegoro.
Program ini pun mendapatkan apresiasi serta dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk kalangan ulama pesantren yang turut memberi pandangan berdasarkan perspektif keagamaan dan sosial.
Ketua Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM-NU) Kabupaten Bojonegoro Kyai Fahrur Rozi, menyampaikan bahwa setiap kebijakan pemerintah semestinya berlandaskan pada kemaslahatan rakyat.
“Sebagaimana disampaikan Imam Suyuthi dalam kitab Asybah Wannadho'ir: Kebijakan pemerintah atas rakyat harus dikaitkan dengan maslahat. Untuk itu setiap ketetapan atau program pemerintah harus mengandung maslahat kepada rakyat,” ujar kyai muda ini.
Menurut pengasuh Pondok Pesantren Al-Ma’ruf Kendal, Sumbertlaseh, Kabupaten Bojonegoro tersebut, program seperti GAYATRI layak disebut maslahat karena membawa misi sosial yang kuat, yakni membantu meringankan beban rakyat.
Namun demikian, pemerintah dituntut untuk lebih matang dalam merancang bentuk bantuan sosial yang paling membawa manfaat nyata.
“Setiap program khususnya bantuan sosial (bansos) dianggap maslahat karena memiliki misi dan tujuan membantu meringankan beban rakyat. Namun begitu pemerintah harus menggodog betul program bantuan mana yang lebih manfaat dan maslahat, sebagaimana ungkapan ulama: prioritaskan yang paling urgent, paling penting, dan paling maslahat,” tegasnya.
GAYATRI dinilai telah memenuhi prinsip maslahat ini. Dengan pendekatan pemberdayaan melalui penyediaan alat produksi yang konkret, seperti kandang, ayam, pakan, dan pelatihan beternak, program ini mampu menciptakan sumber penghasilan jangka panjang bagi penerima manfaat.
“Sehingga program GAYATRI yang memberikan modal, keterampilan, peralatan dan perlengkapan peternakan ayam petelur kepada keluarga pra sejahtera yang tentunya dapat dirasakan oleh masyarakat dalam jangka panjang,” tambah Kyai Rozi.
Menariknya, program ini juga sejalan dengan pandangan dalam bab zakat. Kyai Rozi menjelaskan bahwa menurut madzhab Hanafi, memberikan zakat dalam bentuk alat produksi lebih maslahat ketimbang barang konsumtif.
Menurut Kyai Rozi, Dalam bab zakat disampaikan bahwa memberikan zakat dalam bentuk uang atau barang diperbolehkan menurut Madzhab Hanafi. Bahkan menurut Madzhab Hanafi, memberikan zakat dalam bentuk barang seperti alat, cangkul, mesin itu lebih maslahat dari pada memberikan zakat dalam bentuk barang untuk konsumsi.
Mereka memberikan alasan bahwa memberikan alat produksi lebih tepat dan lebih berdampak untuk dapat mengentaskan kemiskinan daripada barang konsumtif atau uang tunai.
Dengan pendekatan tersebut, Kyai Rozi menegaskan keunggulan program ini dalam upaya mengentaskan kemiskinan.
“Maka program GAYATRI lebih maslahat dan lebih tepat sasaran untuk dapat mengentaskan kemiskinan masyarakat,” ujarnya menekankan kembali.
Menutup keterangannya, Kyai Rozi mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya kalangan santri di Bojonegoro, untuk bersama-sama mengawal dan mendoakan keberhasilan program ini demi kemaslahatan bersama.
“Program GAYATRI tak hanya menghadirkan solusi jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi kemandirian jangka panjang. Tentu kita harus mendukung program tersebut dan perlu untuk kita kawal agar program Bupati Bojonegoro Mas Setyo Wahono tepat sasaran dan dapat dirasakan secara maksimal oleh masyarakat Bojonegoro,” tutupnya penuh harap.
Editor : Dedi Mahdi
Artikel Terkait